Rabu, 31 Agustus 2011
Nestapa Pencari Nafkah
Duduk termangu dalam lingkaran mimpi...
pikirkan minum angankan nasi....
disaat mata tersadar...
langit jadi atap, bumi jadi tikar...
tak tahu ku dengan dunia...
politik dan ekonomi mana ku suka..
yang kutahu hanya cara untuk bertahan...
tak kelaparan esok dan seterusnya...
laju pelan ku dorong dengan hati gusar...
melangkah pasti tanpa tujuan...
melihat sampah seperti makanan...
di depan rumah pejabat ku temukan...
alangkah elok negeri ini...
disana menunduk di sini menari...
terdiam seakan tak perduli...
yang terlintas hanyalah egoisme diri...
lihatlah nasib hamba ya tuan...
menatih kaki, mencari nasi...
akankah tuan perduli..
setidaknya bukan sekedar janji...
akhirnya ku ciptakan lagu ku sendiri...
kudendangkan untuk mengusir lapar diperut ini..
dengarlah wahai tuan yang baik hati..
kudengungkan sambil ku ludahi adab ini negri..
hamba miskin tujuh turunan
tuan kaya tujuh turunan
lalalala...
hamba miskin tujuh turunan
tuan ku laknat tujuh turunan
lalalala....
http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150147410318623
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dunia Dalam Sebuah Kaca (Prosa dan Lirik Tanpa Batas)
Senada salam Sebuah canda... Kan slalu tersirat dalam sebuah tanya.. Akankah Esok Kau kan mengerti cinta..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar